Dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Banyuwangi, Dinas PU Pengairan Banyuwangi telah merampungkan 75 titik air bersih yang tersebar di desa-desa.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pembangunan 75 titik air bersih di Banyuwangi.
"Penyediaan akses belum sampai setahun itu 75 titik, itu pun belum PAK (perubahan anggaran keuangan)," kata Guntur saat dikonfirmasi, Selasa (9/8/2022).
Sementara, untuk sasaran utama program Dinas PU Pengairan sendiri adalah daerah yang rawan kekeringan.
"Prioritas yang rawan kekeringan dan stunting meliputi Bangorejo, Tegaldlimo, wongsorejo," terangnya.
Program air bersih dari Dinas PU Pengairan sendiri, juga sesuai dengan arahan Bupati Ipuk yakni pengentasan angka stunting di Banyuwangi.
"Pemanfaatan air bersih ini untuk mencegah stunting, kemudian masyarakat dapat mengakses air bersih," ujar Guntur.
Selain itu, pengunaan air bersih oleh masyarakat ini, dapat menghindarkan dari penyakit lainnya seperti cacingan, diare, disentri, tipes, dan lain-lain.
Tak hanya meliputi daerah yang kekurangan pasokan air bersih saja, tetapi daerah yang memiliki angka stunting cukup tinggi juga menjadi fokus dari Dinas Pengairan Banyuwangi.
"Sebanyak 17 desa rawan stunting di tahun 2022," ungkapnya.
Sebagian besar ketersediaan air bersih di Banyuwangi telah tercukupi. Dengan begitu, masyarakat bisa memanfaatkan air bersih untuk dikonsumsi atau digunakan untuk kebutuhan lainnya. (Pik)
sumber : https://grafikanews.com